Assalammu'alaikum Wr.wb

Selamat datang di blok Berbagi itu Indah, Semoga Bermanfaat

Rabu, 16 Mei 2012


KONSEP DASAR IMUNISASI PADA ANAK

A.  Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu kedalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.
Gambar 1. Imunisasi

B.  Tujuan Dan Manfaat Imunisasi
Tujuan diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbidilitas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu.
·      Untuk Anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian.
·      Untuk Keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
·      Untuk Negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.


C.  Jenisi munisasi
Jenis – jenis imunisasi ada dua macam:
1.    Imunitas Aktif : Didapat secara alami : Tubuh anak akan membuat sendiri anti bodi setelah diberi suntikan antigen, kekebalan yang didapatakan bertahan selama bertahun- tahun.
·      Imunisasi polio
Merupakan imunisasi yang di gunakan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak.
·      Imunisasi Campak
Merupakann imunissasi yang di gunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak karena penyakit ini menular. Kandungan vaksinini adalah virus yang di lemahkan.

2.    Imunitas Pasif : Tubuh tidak membuat sendiri anti bodi tetapi mendapatkannya dengan cara penyuntikan serum yang telah mengandung anti bodi, kekebalan yang diperoleh biasanya akan berlangsung selama 1-2 bulan dalam pemberian pada anak dapat dilakukan dengan beberapa imunisasi  yang di anjurkan di antaranya :
·      Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin )
Merupakan imunisasi yang  di gunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC yang berat, sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi walaupun sudah di lakukan imunisasi BCG, pencegahan imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti  TBC selaput otak, TBC millier (pada seluruh lapangan paru ) atau TBC tulang .
·      Imunisasi  DPT ( Diphetri, pertusis, dan Tetanus )
Merupakan imunisasi yang digunakan mencegah terjadinya penyakit diphteri imunisasi DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman diphteri yang telah di hilangkan sifat racunnya akan tetapi dapat merangsang pembentukan zat anti (anti bodi )
Gambar 2. Imunisasi DPT

·      Imunisasi hepatitis B
Meupakan imunisasi yang di gunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis yang kandungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair.
·      Imunisasi MMR (Measles, Mumps, Rubella )
Merupakan imunisasi yang di gunakan dalam memberikan atau mencegah terjadinya penyakit campak  (measles), gondong, parotisepidemika (mumps ) dan  rubella (campak jerman ). Dalam imunisasi MMR ini antigen yang dipakai adalah virus campak strain Edmonson yang di lemahkan ,virus rubella strain RA 27/3 dan virus gondong.
Gambar 3. Imunisasi MMR
·      Imunisasi Typus Abnominalis
Merupakan imunisasi yang di gunakan untuk mencegah terjadinya penyakit tyipus abdominalis dalam persediaanya khususnya di Indonesia terdapat tiga jenis vaksin tifus abdominalis diantaranya kuman yang di matikan, kuman yang dilemahkan (vivotif , berna) dan antigen capsular Vi poliysaccharide (Typhim Vi ,Pasteur)
·      Imunisasi  Varicella
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit Varicella atau caca air
·      Imunisasi Hepatitis A
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis A
·      Imunisas iHiB  ( Haemophillus influenza Tipe B )
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit influenza tipe B.

D.    Jadwal pemberian imunisasi  (terbaru )

Gambar 4. Jadwal imunisasi 2011-2012
E.  Teknik pemberian imunisasi

Tabel 1. Teknik pemberian imunisasi
Vaksin
Dosis
Cara pemberian
BCG
0,05 cc
Intra kutan didaerah muskulus deltoideuz
DPT
0,5 cc
Intra muskular
Hepatitis B
0,5 cc
Intra muskuler
Polio
2 tetes
Mulut
Campak
0,5 cc
Subkutan daerah lengan kiri atas

F.   Reaksi Dari Imunisasi

Tabel 2. Reaksi Dari Imunisasi
Jenis Imunisasi
Reaksi yang ditimbulkan
Imunisasi BCG
Terjadi Ulkus pada daerah suntikan dan dapat terjadi limpa denitis regional
Reaksi panas
Imunisasi DPT
·        Reaksi Ringan
·        Pembengkakan dan nyeri pada tempat injeksi.
·        Demam
·        Reaksi Berat
·        Pasien dapat menangis hebat karena kesakitan sealama 4 jam
·        Kesadaran menurun
·        Ensefalopati
·       Shock
Imunisasi Campak
·      Dapat terjadi ruam pada tempat suntikan
·      Panas (febris)
Imunisasi Hepatitis
Biasanya timbul seminggu setelah imunisasi, reaksi yang ditimbulkan berupa :
·      Demam
·      Diare
·      Keluar bintik-bintik merah di kulit. Namun, efek ini tergolong ringan sehingga tak perlu ada yang dikhawartikan, sebab akan sembuh sendiri
Imunisasi Polio
Umumnya tidak ada reaksi, namun pada beberapa anak timbul perasaan pusing pada anak, diare ringan dan sakit otot. Kasus ini sangat jarang terjadi


G. Kontraindikasi
·      BCG
a.    Ujimontouk (+)
b.    Immunodefisiensi
c.    Giziburuk
d.   Demamtinggi
e.    Infeksikulit yang luas
f.     Riwayat TB
g.    Kehamilan
·      Hepatitis B
Ibuhamil
·      DPT
a.    Ensefalofi
b.    Riwanafilaksis perlu diperhatikan apabila pada pemberian pertama timbul hiperperiksia, anak menangi sterus dan kejang 3 setelah pemberian.

·      Polio
1.    Demam
2.    muntah / diare
3.    konsumsi obati munosupresif
4.    radiasi umum
5.    keganasan
6.    pend HIV
·      Campak
1.    demam
2.    TB tanpa pengobatan
3.    munosupresi

H.  Cold chain (rantai dingin )
Adalah cara menjaga agar vaksin dapat digunakan dalam keadaan baik atau tidak rusak sehingga mempunyai kemampuan atau efek kekebalan pada penerimanya akan tetapi apabila vaksin di luar temperature yang dianjurkan maka akan mengurangi potensi kekebalan .
Tabel 3. Cold Chain
Vaksin
0-8 derajat celcius
35-37 derajat celcius
DT
3-7 tahun
6 minggu
Pertusis
18-24 bulan
Dibawah 50 % dalam 1 minggu
BCG


-  Kristal
-  Cair
1 tahun
Dipakai dalam 1 kali kerja
Dibawah 20 % dalam 3-14 hari
Dipakai dalam 1 kali kerja
Campak


-  Kristal
-  Cair
2 tahun
Dipakai dalam satu kali kerja
1 minggu
Dipakai dalam 1 kali kerja
Polio
6-12 bulan
1-3 hari












Gambar 5. Jalur Distribusi Cold Chain

Gambar 6. Mekanisme Distribusi Cold Chain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar