Assalammu'alaikum Wr.wb

Selamat datang di blok Berbagi itu Indah, Semoga Bermanfaat

Selasa, 19 April 2011

Prosedur Pemberian obat


PROSEDUR PEMBERIAN OBAT ORAL



Tujuan pemberian obat melalui oral
a. Untuk memudahkan dalam pemberian
b. Proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat tersebut  dapat segera diatasi
c. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri
d. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan

A.  Prosedur
Persiapan:
1. Pasien dan keluarga : Perawat Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien tentang prosedur dan tujuan pemberian obat
Alat-alat :
   Baki berisi obat-obatan yang akan diberikan
   Mangkok atau sendok obat atau pipet
   Daftar pemberian obat
   Air minum (air putih) dan -bila perlu- sedotan
   Perlak dan alasnya, bila perlu.
   Martil dan penggerus obat, bila perlu.
   Pemotong obat, bila perlu
   Spuit sesuai ukuran untuk mulut anak-anak                    
2. Lingkungan : Perawat harus menjaga privasi pasien dengan menutup skerem
3. Perawat : Perawat harus mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan

 B.   Pelaksanaan
1.   Periksalah kembali daftar obat pasien
2.   Membawa obat dan daftar obat ke hadapan pasien sambil mencocokkan nama pada tempat tidur dengan nama pada daftar obat.
3.   Memanggil nama pasien sesuai dengan nama pada daftar obat (memanggil dengan nama lengkap, misalnya ”ny sri hastuti” jgn ”ny sri” saja) agar pasien merasa di hargai
4. Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan, mual, muntah, adanya program tahan makan atau minum, akan dilakukan pengisapan lambung dll)                                                                           .
5.   Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis obat, waktu dan cara pemberian) periksa tanggal kedaluarsa obat, bila ada kerugian pada perintah pengobatan laporkan pada perawat/bidan yang berwenang atau dokter yang meminta.                                                   
6.   Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan ambil obat yang diperlukan)
7. Siapkan obat-obatan yang akan diberikan. Siapkan jumlah obat yang sesuai dengan dosis yang diperlukan tanpa mengkontaminasi obat (gunakan tehnik aseptik untuk menjaga kebersihan obat).
a)   Tablet atau kapsul
 1) Tuangkan tablet atau kapsul ke dalam mangkuk disposibel tanpa menyentuh obat.
2) Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan untuk membagi obat sesuai dengan dosis yang diperlukan.
3) Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi bubuk dengan menggunakan martil dan lumpang penggerus, kemudian campurkan dengan menggunakan air. Cek dengan bagian farmasi sebelum menggerus obat, karena beberapa obat tidak boleh digerus sebab dapat mempengaruhi daya kerjanya.

b)  Obat dalam bentuk cair
1)  Kocok /putar obat/dibolak balik agar bercampur dengan rata sebelum dituangkan, buang obat yang telah berubah warna atau menjadi lebih keruh.
2)   Buka penutup botol dan letakkan menghadap keatas. Untuk menghindari kontaminasi pada tutup botol bagian dalam.
3)  Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada pada telapak tangan, dan tuangkan obat kearah menjauhi label. Mencegah obat menjadi rusak akibat tumpahan cairan obat, sehingga label tidak bisa dibaca dengan tepat.
4)  Tuang obat sejumlah yang diperlukan ke dalam mangkuk obat berskala.
5) Sebelum menutup botol tutup usap bagian tutup botol dengan menggunakan kertas tissue. Mencegah tutup botol sulit dibuka kembali akibat cairan obat yang mengering pada tutup botol.
6) Bila jumlah obat yang diberikan hanya sedikit, kurang dari 5 ml maka gunakan spuit steril untuk mengambilnya dari botol.
8.   Berikan obat pada waktu dan cara yang benar.
9.    Menyimpan kembali obat-obat persediaan milik pasien ke tempatnya
10.    Mengobservasi keadaan umum pasien
11.    Mencuci tangan.
12.    Membuat catatan keperawatan

Hal-hal yang harus diperhatikan oleh perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan
1.   Sebelum memberikan obat perawat harus mengetahui indikasi pemberian obat, dan efek samping obat.
2.   Menerapkan prinsip 6 benar dalam pemberian obat.
3.   Dalam pemberian obat oral harus diperhatikan jenis obatnya, misalnya :
a.    Pemberian obat secara sublingual dilakukan dengan cara meletakkan obat di bawah lidah dan menganjurkan pasien agar tetap menutup mulut, tidak minum/berbicara selama obat belum larut seluruhnya.
b.   Pemberian obat kumur pasien disarankan untuk berkumur dengan obat yang telah ditentukan, siapkan pula wadah untuk membuang cairan kumur.
c.   Pemberian obat salep untuk lesi di mulut, dilakukan sebelum atau setelah pasien makan dan minum, sehingga pemberian obat efektif.
4.   Perawat harus memastikan bahwa pasien betul-betul meminum obatnya. Bila ada penolakan dari pasien untuk makan obat, maka perawat dapat mengkaji penyebab penolakan serta memotivasinya. Bila pasien atau keluarga tetap menolak pengobatan setelah dilakukan informed consent, maka pasien atau keluarga yang bertanggung jawab, menandatangani surat penolakan. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kedepan
5.    Bila pasien tidak kooperatif, pemberian obat oral dapat melibatkan keluarga. Karena keluarga adalah orang yang paling dekat dengan pasien.
  
Pelaksanaan Pemberian Obat Secara  IM
Injeksi intramuskuler adalah suntikan kedalam otot. Tujuan pemberian obat melalui IM adalah Sebagai acuan tindakan suntikan kedalam otot. Penyuntikan melalui IM harus Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter.
A. Persiapan
1.  Disp. Spuit
2.  Kapas alcohol
3.  Bengkok
4.  Aquabidest steril
5.  Gergaji ampul
6.  Tempat sampah/bengkok
7.  Obat yang dibutuhkan
8.  Bak instrument

B. Pelaksanaan
1.  Peralatan disiapkan
2.  Baca daftar obat, larutkan obat yang dibutuhkan,  isi spuit sesuai dengan    kebutuhan
3.  Cocockan nama obat dan nama pasien.
4.  Baca sekali lagi sebelum menyuntikan pada pasien.
5.  Cuci tangan kemudian gunakan handscoen.
6.  Atur posisi dan tentukan tempat yang akan disuntik. Pilih area yang bebas dari lesi, nyri tekan, bengkak dan radang.
7.  Desinfeksi lokasi yang akan disuntik secara melingkar dari dalam kedalam keluar.
8.  Jarum disuntikkan pada daerah yang akan disuntik dengan arah 90 derajat.
9.  Lakukan aspirasi untuk mengecek apakah jarum tidak mengenai pembuluh darah denga cara menarik pengokang. Bila terisap darah, maka segera cabut spuit, buamg dan ganti yang baru. Bila tidak terisap darah, maka perlahan-lahan masukkan obat dengan cara mendorong pengokang spuit.
9.  Obat disemprotkan perlahan-lahan
10. Setelah obat masuk seluruhnya jarum ditarik dengan cepat.
11. Kulit ditekan dengan kapas alcohol sambil melakukan masase.
12. Pasien dirapikan
13. Buang spuit pada tempat yang telah disediakan, bereskan peralatan Observasi keadaan pasien dan catat tindakan anda.


Pelaksanaan Pemberian Obat Secara Intravena (IV)

Pemberian Obat secara intravena adalah memasukkan cairan obat langsung kedalam pembuluh darah vena sehingga obat langsung masuk ke dalam sistem. Pemberian obat secara intravena, ada yang tidak langsung, ada yang langung dan ada yang melalui selang.
Tujuan pemberian cairan intravena:
1.    Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh, elektrolit, vitamin, protein, kalori dan nitrogen pda klien yang tidak mampu mempertahankan masukan yang adekuat melalui mulut.
2.    Memulihkan keseimbangan asam-basa
3.    Memulihkan Volume darah
4.    Menyediakan saluran terbuka untuk pemberian obat-obatan.

1.   Pemberian Obat Intravena Langsung
Cara pemberian obat melalui intravena secara langsung, diantaranya vena mediana cubiti/ cephalika (lengan), vena saphenosus (tungkai), vena jugularis (leher), vena frontalis/ temporalis (kepala), yang bertujuan agar reaksi cepat dan langsung masuk pada pembuluh darah.
Alat dan bahan:
1.      Dafrtar buku obat/ catatan, jadwal pemberian obat
2.      Obat dalam tempatnya
3.      Spuit 1 cc/ spuit insulin
4.      Kapas alkohol dalam tempatnya
5.      Cairan pelarut
6.      Bak steril dilapisi kasa steril (tempat spuit)
7.      Bengkok
8.      Perlak dan alasnya
9.      Karet pembendung
Prosedur kerja:
  1. Cuci tangan
  2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
  3. Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan bahu lengan panjang buka dan keataskan
  4. Ambil obat dalam tempatnya dengan spuit sesuia dengan dosis yang akan disuntikan. Apabila obat berada dalam sedian bubuk, maka larutkan dengan larutan pelarut (aquades)
  5. Pasang perlak atau pengalas dibawah bagian vena yang akan disuntik
  6. Kemudian tempatkan obat yang telah diambil pada bak injeksi
  7. Desinfeksi dengan kapas alkohol
  8. Lakukan pengikatan dengan karet pembendung(torniquet) pada bagian atas daerah yang akan diberikan obat
  9. Ambil spuit yang berisi obat
  10. Lakukan penusukan dengan lobang menghadap ke atas dengan memasukan ke pembuluh darah
  11. Lakukan aspirasi bila sudah ada darah lepaskan karet pembendung dan langsung semprotkan obat hingga habis
  12. Setelah selesai ambil spuit dengan menarik dan lakukan penekanan pada daerah penusukan dengan kapas alkohol, dan spuit yang telah digunakan letakkan ke dalam bengkok.
  13. Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat
  14. Cuci tangan

2.   Pemberian Obat intravena memalui selang (Tidak langsung)
Alat dan bahan:
  1. Spuit dan jarum sesuai ukuran
  2. Obat dalam tempatnya
  3.  selang intraven
  4.  kapas alkohol
Prosedur kerja:
  1. Cuci tangan
  2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
  3. Periksa identitas pasien dan ambil obat kemudian masukan ke dalam spuit
  4. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intravena
  5. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran
  6. Lakukan penyuntikan dengan memasukan obat perlahan-lahan ke dalam selang intravena
  7. setelah selesai tarik spuit
  8. Periksa kecepatan infus dan observasi reaksi obat
  9. Cuci tangan
  10. catat obat yang telah diberikan dosisnya.
 ROLE PLAY PEMBERIAN OBAT ORAL

SITUASI
Nyonya Sofi yang berusia 25 tahun, mengalami demam serta menggigil. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata Ny. Sofi positif menderita “Malaria”, dan perlu dirawat inap di RSMH. Karena kondisinya yang masih lemah, dalam pemberian obat harus dibantu oleh seorang perawat.

FASE ORIENTASI

Nurse Ade       : “ Assalamualaikum “  (sambil memasuki ruangan)
Ny. Sofi          : “ Wa`alaikumsalam “
Nurse Ade       : “ Selamat pagi Bu Sofi”
Ny. Sofi          : ”Pagi Sus”
Nurse Ade       : “Perkenalkan saya Nurse Ade. Pagi ini saya yang bertugas di rungan ini. Dan saya yang akan membantu ibu dalam pemberian obat melalui mulut. Obat-obatan inilah yang akan membantu untuk memulihkan kondisi ibu Sofi.”
Ny. Sofi          : “Oh iya Sus”

FASE KERJA

Nurse Ade      : “ Maaf bu, Suami ibuk kemana? (sambil menyiapkan obat-obat yang akan diberikan)
Ny. Sofi          : “ Suami saya sedang keluar Sus
Nurse Ade      : ”Maaf buk, Apa ibu bisa duduk sebentar?
Ny. Sofi          : “tentu saja sus” (Ny. Sofi duduk sambil dibantu oleh Nurse Ade)

            Setelah obat-obatan selesai disiapkan, Nurse Ade membantu Ny. Sofi meminum obat-obatnya.
Nurse Ade      : “Ini ibu obat dan ini airnya, ibuk minumnya satu persatu ya” (Ny. Sofi pun meminum obat-obatan yang telah diberikan oleh Nurse Ade)

            Saat Nurse Ade merapikan Peralatannya. Pintu kamar diketuk oleh seseorang
Tn. Dari           : “Assalamualaikum “
Nurse Ade +   : “Wa`alaikumsalam “
Ny. Sofi
Tn. Dari           : “Oh ada Suster. Sudah selesai sus??”
Nurse Ade      : “iya pak sudah selesai”
Tn. Dari           : “ Bagaimana Sus? Kapan isteri saya bisa pulang? “
Nurse Ade      : “Kita harus melihat kondisinya beberapa hari kedepan dulu pak”

FASE TERMINASI

Nurse Ade      : “Bapak Ibu, Karena tugas saya telah selesai, Saya mohon diri dulu. Nanti siang akan ada Nurse Prita yang akan membantu Ibu. Ibu sofi jangan lupa istirahat dan jangan melakukan aktivitas yang terlalu berat”
Ny Sofi           : “Baik sus
Nurse Ade      : “Pak dari, tolong pola makan ibuk Sofi dijaga ya Pak. Agar kondisinya cepat pulih”
Tn. Dari           : “ya sus. Terima Kasih ya Sus
Nurse Ade      : “Iya sama-sama bapak. Semoga lekas sembuh ya buk
                          Assalamu’alaikum (Nurse Ade meninggalkan ruangan Ny. Sofi)
Ny. Sofi +       : Wa’alaikummussalam”
Tn. Dari

Senin, 21 Maret 2011

Hyun Bin masuk Wamil

Hyun Bin : Aku akan kembali dan akan segera mengirim foto.

Tanggal 7 Maret kemarin, Hyun Bin akhirnya masuk Wamil. Sebelum pergi, ia berterima kasih pada fansnya dan berkata kalau ia akan kembali lagi sebagai orang yang lebih baik dua tahun kedepan.

Setelah berkata semua itu, Hyun Bin membungkuk sampai ke tanah dan akhirnya menangis.

Hyun Bin diantar oleh ribuan fans, hampir 10 ribu orang, termasuk keluarga, media dan fans bukan hanya dari Korea, tapi juga LN di Markas AL Pohang (Hyun Bin akan masuk Angkatan Laut wow, kalau Jo In Sung AU, dan Nam Gil AD)

Untuk kepentingan ini, pihak Angkatan Laut bahkan sudah mengatur jalur lalu lintas, sehingga para fans bisa masuk lewat gerbang yang lain, emang keren Hyun Bin ini.

Hyun Bin, masuk Wamil disaat karirnya ada di puncak. Drama, Film, Iklan sukses semua.


Hehe..siapa itu yang nggandeng Hyun Bin ..? asyik..dah punya teman ...


Sayang, bersama dengan masuknya Hyun Bin ke Wamil, ada berita resmi dari manajemen dua belah pihak. Hyun Bin putus dengan Song Hye Gyo.

Sedih juga, kasihan, mereka putus sudah sejak Januari tahun ini. Alasannya karena kesibukan dan tekanan dari media dan fans. Kasihan juga para aktor ini.

Semoga mereka bisa dapat pasangan yang baik.

See you next 2 years, Hyun Bin!! with more power.

Hyun Bin enter the Marine Corps